PRODUKTIVITAS LAHAN HPT ANDA TERUS MENURUN

Rabu, 17 May 2023

PRODUKTIVITAS LAHAN HPT ANDA TERUS MENURUN

Mungkin Anda Belum Menerapkan Kaidah Ini

Oleh : Santi Widiartika

“ Pakan merupakan faktor produksi penting dalam kegiatan usaha peternakan karena produktivitas ternak sangat ditentukan oleh ketersediaan pakan yang baik secara kualitas, kuantitas maupun kontinuitas “

Ketersediaan pakan adalah tantangan pembangunan peternakan secara nasional. selain tingginya harga bahan baku pakan dan pakan jadi, lahan untuk budidaya hijauan pakan ternak pun semakin menyempit karena terjadi persaingan dengan tanaman pangan maupun pemukiman masyarakat.

Keterbatasan lahan HPT yang dimiliki perlu mendapatkan pengelolaan lahan yang tepat agar produktivitasnya sesuai dengan yang diharapkan.

Tanah / lahan HPT yang digunakan secara terus menerus lambat laun akan mengalami kondisi kritis tanpa diikuti dengan pengelolaan lahan yang tepat dan tanpa penerapan kaidah pemupukan berimbang, penggunaaan pupuk anorganik secara terus menerus tanpa menerapkan kaidah pemupukan berimbang dapat mengganggu keseimbangan unsur hara tanah / kerusakan struktur tanah selain merupakan pemborosan. Kerusakan tanah akan berdampak pada produktivitas lahan yang terus menurun.

Salah satu solusi untuk mempertahankan hasil panen HPT, untuk membenahi kerusakan struktur tanah dan sekaligus penghematan dalam biaya pemupukan adalah dengan aplikasi pemupukan berimbang yang dikombinasi dengan pemberian bahan organik serta dilakukan pada waktu yang tepat (sesuai fase tumbuhan), untuk mendapatkan manfaat pemupukan perlu dilakukan teknik pemupukan yang sesuai dengan kondisi / topografi lahan.

Pemupukan berimbang adalah pemberian pupuk ke dalam tanah untuk mencapai status semua hara esensial seimbang dan optimum dalam tanah untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil, efisiensi pemupukan, kesuburan tanah serta menghindari pencemaran lingkungan.

Dalam pemupukan berimbang Jenis hara tanah yang sudah mencapai kadar optimum atau status tinggi, tidak perlu ditambahkan lagi sehingga menghindari pemborosan biaya pemupukan, kecuali sebagai pengganti hara yang terangkut sewaktu panen. Sistem pemupukan berimbang didasarkan atas hasil analisa uji tanah (yang idealnya diketahui melalui analisa laboratorium, jika tidak memungkinkan secara sederhana bisa juga menggunakan perangkat uji tanah) dan kebutuhan tanaman.

Konsep Pemupukan Berimbang mempertimbangkan :

  • Status hara tanah (yang diperoleh idealnya berdasarkan analisa labolatorium atau bisa juga menggunakan perangkat uji tanah)
  • Kebutuhan tanaman
  • Target Hasil
  • Penggunaan bahan organik (dalam studi yang lain dijadikan sebagai pertimbangan dalam rekomendasi dosis pemupukan).

Penggunaan bahan organik sangat besar peranannya dalam meningkatkan efisiensi pemupukan. Karena itu, rekomendasi pemupukan disusun berdasarkan ada tidaknya pemberian pupuk organik.